Minggu, 27 September 2015

Jangan Takut Gagal.

Jangan Takut Gagal.  


Orang bijak mengatakan ''kegagalan itu merupakan kesuksesan yang tertunda''. Semua orang pasti pernah merasakan ''kegagalan''. Hanya saja skala dari kegagalan itu yang berbeda pada setiap orangnya. Sebagai contoh '' Si A gagal mengeyam pendidikan di Universitas Favoritenya''. Si A ini pada waktu itu merasa kegagalan yang dia alami adalah hal yang terbesar dalam hidup dia dan merasa Tuhan tidak adil kepadanya. Karena harapan yang ditanam sejak sekolah dulu akhirnya harus kandas pada sebuah Ujian Saringan Masuk. Namun si A tidak menyadari bahwa apa yang terjadi pada hari itu merupakan awal dari sebuah perjalanan hidup menuju sebuah kesuksesan.

Karena gagal masuk ke Universitas Favoritnya si A kemudian melanjutkan pendidikan ke Universitas C yang menurutnya kualitas pendidikannya biasa-biasa saja. Namun seiring waktu yang ia jalani, ada suatu kesempatan dimana pada kesempatan itu berhasil membawa dia keluar negeri berkat beasiswa prestasi yang ia dapatkan. Dari hal itu dapat ditarik kesimpulan bahwa apa yang dianggap buruk itu belum tentu buruk baginya. Dan apa yang ia anggap baik belum tentu pula baik bagi dirinya. Karena Tuhan lebih mengetahui apa yang terbaik untuk umatnya. Berkaca dari contoh tersebut, tampaknya kegagalan itu tidak hanya sebagai kesuksesan yang tertunda. Melainkan juga sebagai ''Pengganti''. Sehingga kegagalan itu sebenarnya bukanlah ''kegagalan'' yang dalam arti kata tidak dapat mencapai sesuatu.

Seringkali kita sebagai umat manusia melupakan hal-hal kecil yang ada disekitar kita. Tidak mendapatkan apa yang diinginkan lantas kita sebut ia dengan kata ''gagal''. Padahal seseorang itu tidak mengetahui bahwa di masa mendatang apa yang ia tidak dapatkan pada hari ini maka akan diganti dengan suatu anugrah yang ia sendiri tidak menyangka bahwa anugrah tersebut sangatlah besar nilainya. Karena hidup ini mengandung banyak misteri sehingga kita sebagai umat manusia harus bersiap sedia menerima apa yang akan diberikan kepada diri kita.

Banyak orang merasa frustasi saat mengalami kegagalan. Dengan keadaan itu justru melupakan hal-hal kecil yang seharusnya bisa membuat mereka bahagia. Orang bijak mengatakan ''kebahagiaan itu bukanlah apa yang ada dihadapan sana, akan tetapi bahagia itu ada didalam diri sendiri''. Artinya ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan (gagal) bukan bearti kita tidak bisa menikmati hidup atau bahagia. Karena sesungguhnya kebahagiaan itu adalah bagaimana kita menerima sesuatu itu dengan hati yang ikhlas. Apabila kita mensyukuri apa yang didapatkan maka itulah awal dari kebahagiaan. setiap kali mensyukuri apa yang diterima maka Tuhan akan menambah nikmatnya berlipat ganda. Ingat didalam kitab Suci Alqur'an, Allah berfirman :

{لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَ لَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ}

"Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim [14]: 7)

Percayalah Tuhan itu Maha Adil, tidak ada manusia yang gagal jika ia berusaha, begitu kata orang-orang terdahulu. Meskipun telah berusaha dan mengalami kegagalan, itu bukanlah kegagalan melainkan penggantian dari sebuah keinginan. Oleh karen itu apapun yang kita dapatkan pada hari ini maka syukurilah, dan terus berusaha guna mencapai apa yang diharapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar