Jangan Takut Gagal.
Orang bijak mengatakan ''kegagalan itu merupakan kesuksesan yang
tertunda''. Semua orang pasti pernah merasakan ''kegagalan''. Hanya
saja skala dari kegagalan itu yang berbeda pada setiap orangnya.
Sebagai contoh '' Si A gagal mengeyam pendidikan di Universitas
Favoritenya''. Si A ini pada waktu itu merasa kegagalan yang dia alami
adalah hal yang terbesar dalam hidup dia dan merasa Tuhan tidak adil
kepadanya. Karena harapan yang ditanam sejak sekolah dulu akhirnya
harus kandas pada sebuah Ujian Saringan Masuk. Namun si A tidak
menyadari bahwa apa yang terjadi pada hari itu merupakan awal dari
sebuah perjalanan hidup menuju sebuah kesuksesan.
Karena
gagal masuk ke Universitas Favoritnya si A kemudian melanjutkan
pendidikan ke Universitas C yang menurutnya kualitas pendidikannya
biasa-biasa saja. Namun seiring waktu yang ia jalani, ada suatu
kesempatan dimana pada kesempatan itu berhasil membawa dia keluar negeri
berkat beasiswa prestasi yang ia dapatkan. Dari hal itu dapat ditarik
kesimpulan bahwa apa yang dianggap buruk itu belum tentu buruk baginya.
Dan apa yang ia anggap baik belum tentu pula baik bagi dirinya. Karena
Tuhan lebih mengetahui apa yang terbaik untuk umatnya. Berkaca dari
contoh tersebut, tampaknya kegagalan itu tidak hanya sebagai kesuksesan
yang tertunda. Melainkan juga sebagai ''Pengganti''. Sehingga kegagalan
itu sebenarnya bukanlah ''kegagalan'' yang dalam arti kata tidak dapat
mencapai sesuatu.
Seringkali kita sebagai umat
manusia melupakan hal-hal kecil yang ada disekitar kita. Tidak
mendapatkan apa yang diinginkan lantas kita sebut ia dengan kata
''gagal''. Padahal seseorang itu tidak mengetahui bahwa di masa
mendatang apa yang ia tidak dapatkan pada hari ini maka akan diganti
dengan suatu anugrah yang ia sendiri tidak menyangka bahwa anugrah
tersebut sangatlah besar nilainya. Karena hidup ini mengandung banyak
misteri sehingga kita sebagai umat manusia harus bersiap sedia menerima
apa yang akan diberikan kepada diri kita.
Banyak
orang merasa frustasi saat mengalami kegagalan. Dengan keadaan itu
justru melupakan hal-hal kecil yang seharusnya bisa membuat mereka
bahagia. Orang bijak mengatakan ''kebahagiaan itu bukanlah apa yang ada
dihadapan sana, akan tetapi bahagia itu ada didalam diri sendiri''.
Artinya ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan (gagal) bukan
bearti kita tidak bisa menikmati hidup atau bahagia. Karena sesungguhnya
kebahagiaan itu adalah bagaimana kita menerima sesuatu itu dengan hati
yang ikhlas. Apabila kita mensyukuri apa yang didapatkan maka itulah
awal dari kebahagiaan. setiap kali mensyukuri apa yang diterima maka
Tuhan akan menambah nikmatnya berlipat ganda. Ingat didalam kitab Suci
Alqur'an, Allah berfirman :
{لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَ لَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ}
"Sesungguhnya
jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada
kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim [14]: 7)
Percayalah
Tuhan itu Maha Adil, tidak ada manusia yang gagal jika ia berusaha,
begitu kata orang-orang terdahulu. Meskipun telah berusaha dan
mengalami kegagalan, itu bukanlah kegagalan melainkan penggantian dari
sebuah keinginan. Oleh karen itu apapun yang kita dapatkan pada hari ini
maka syukurilah, dan terus berusaha guna mencapai apa yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar