Kamis, 20 September 2018

Stop Kekerasan Pada Perempuan.

Stop Kekerasan Pada Perempuan.




Perempuan pada dasarnya kaum lemah dan biasa dijajah oleh kaum pria kebanyakan. Namun kenapa perempuan dewasa sebelum menikah dan setelah menikah kerap mengalami kekerasan dalam hidupnya?

Kekerasan yg banyak perempuan alami bukan kekerasan fisik, kadang juga kekerasan bathin, kadang juga terjadi pembodohan dan kebodohan secara langsung maupun tidak langsung.

Kenapa perempuan kerap kali mengalami kekerasan? Karena perempuan sudah cinta pasti akan menjadi bodoh, karena perempuan sudah cinta pasti akan menjadi bersikap konyol, karena perempuan sudah cinta pasti akan menjadi lemah bathin, karena perempuan sudah cinta pasti akan dibutakan akal sehat, serta karena perempuan sudah cinta pasti digelapkan emosi nafsu bathin dan tindakannya. Itulah perempuan akan bodoh layaknya stupid love about cinta cinta dan cinta. 

Di kantor/ di tempat kerja pun masih terjadi diskriminasi pada perempuan, di mana tugas, gaji, dan fasilitas yang diberikan berbeda dengan karyawan laki-laki, meski punya jenjang pendidikan, dan skill kemampuan yang sama.

Belum lagi perempuan mendapat resiko penghinaan/ pelecehan seksual dari kaum pria terhadap perempuan di tempat-tempat umum baik secara verbal maupun non verbal.
Pada banyak kasus, kekerasan fisik yang dialami kaum perempuan sering tidak mendapat solusi atau tidak ada penyelesaian yang baik dan adil buat mereka. Karena apa? Karena kaum perempuan sendiri tidak segera bereaksi tegas, galak, marah, maupun tidak mengambil tindakan tegas atas kekerasan yang mereka alami.

Banyak alasan konyol yang membuat mereka enggan membalas kembali tindak kekerasan yang dilakukan oleh pasangannya, meski sebatas melaporkannya pada polisi. Di antara alasan tersebut adalah: karena rasa cinta yang membabi buta, karena masih berharap suatu saat pasangan akan berubah, karena tidak mau ambil resiko keluarga berantakan, dan masih banyak lagi.

Hingga pada akhirnya, jika kekerasan fisik yang dilakukan kaum pria-pria pengecut itu menghasilkan resiko yang fatal (perempuan sampai tewas), maka mereka para lelaki akan dengan mudah mengeluarkan alasan pemakluman, karena khilaf dan rasa bersalah dan menyesali diri sendiri….....

Ayolah, perempuan-perempuan yang pernah maupun sedang mengalami tindak kekerasan dari pasangan, segera bangkit dan sadarkan diri sendiri, bertindaklah tegas, marah, berani mandiri. Jangan biarkan tangan kekar, dan tenaga besar kaum pria membuat fisik anda babak belur karena jadi hancur musnah sia-sia.

Bertindaklah tegas, marah, galak, setelah mendapat kekerasan dari pasangan. Tentu saja tidak perlu membalas dengan kekuatan fisik pula, tetapi minimal, melaporkannya ke pihak yang berwajib. Ingat! reaksi sekecil apapun, akan sangat berguna agar kekerasan yang terjadi tidak berulang kali.

Sepertinya pendapat unik dari beberapa kalangan penggerak HAM di Indonesia ada benarnya juga. Pendapat mereka adalah seperti berikut ini:

1. Jika dirimu pertama kali mendapat kekerasan fisik dari pasanganmu, jelas yang bersalah pertama kali adalah pasangan lelakimu. Pasangan lelakimu itu mungkin tidak cinta, ingin membohongi, ingin memanfaatkan sesaat saja.

2. Jika kekerasan fisik kamu terima untuk ke-2 kali, ke-3 kali sampai seterusnya… Maka yang salah adalah dirimu sendiri! Karena dirimu terlalu bodoh mikir tidak ada laki-laki lain di dunia ini padahal masih banyak laki-laki lain yg baik, jujur, tanggung jawab, setia, terdidik baik dari orang tuanya! Karena dirimu terlalu bodoh tidak melakukan tindakan tegas apapun (harusnya bertindak minta tolong dengan tegas untuk melaporkannya ke pihak yang berwajib ke polisi).

3. Satu hal lagi yang perlu jadi pertimbangan mendasar wanita baik-baik dalam mencari pria-pria yang baik-baik untuk dijadikan pasangan hidup harmoni, yaitu seorang pria-pria yang baik-baik juga selalu terdidik dengan baik oleh orang tuanya, sopan santun kuat, menghargai, menyayangi, dan melindungi kaum perempuan-perempuan yang lebih lemah dari dirinya. Bukan pria-pria  pengecut, yang hanya mahir menyalurkan energi negatifnya kepada hal-hal yang tidak kreatif, dan tidak produktif seperti melakukan kekerasan fisik maupun non fisik pada kebanyakan perempuan-perempuan.

Ingatlah, sayangi dan hargai diri kita sendiri sebagai perempuan, niscaya kaum pria-pria akan melakukan hal yang sama. Lagipula, selain kewajiban laki-laki melindungi diri sendiri, kita pun sebagai (kaum perempuan-perempuan) punya hak yang sama yaitu melindungi diri sendiri, sama haknya dengan kaum pria kebanyakan. Jadi, jika ada beberapa hak kita yang coba dihilangkan oleh kaum pria, berjuanglah untuk mendapatkannya hak perempuan yg bebas single girly's, mandiri, berani ke mana-mana sendiri. Hidup kaum perempuan-perempuan tegas, bebas, mandiri, berani ke mana-mana sendiri, dan bebas jadi single girly's!!!!!!!!!!!!

Adanya perilaku perempuan-perempuan yang cenderung kasar, dan emosional marah, itu biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor juga, yaitu latar belakang keluarga yang broken home, lingkungan pergaulan preman-preman yang banyak, pendidikan rendah cuma tamat SMA saja, serta faktor tekanan ekonomi yang sering seret dengan uang.

Pokoknya rasa terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya akan diberikan untuk kaum pria-pria yang konsistensi menjauhi segala bentuk kekerasan pada kaum perempuan demi meminimalisir kasus-kasus kekerasan yang mungkin akan terus terjadi di seluruh dunia ini. Amiin. Alhamdulillah........

INGAT, LAKI-LAKI NGGAK BOLEH KASAR, NGGAK BOLEH SUKA SELINGKUH PUNYA BANYAK PACAR PEREMPUAN-PEREMPUAN NAKAL, NGGAK BOLEH MARAH, NGGAK BOLEH MUKUL, NGGAK BOLEH NAMPAR, NGGAK BOLEH BALAS DENDAM!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar