Kamis, 02 Januari 2014

Kicauan Perempuan.

Kicauan Perempuan

Ada yg bilang perempuan tidak pantas buat merdeka, perempuan harusnya di rumah, mengerjakan tugas rumah, misal : tidur, masak, beres-beres rumah, mencuci baju, menyetrika baju, ya..layak kasur, sumur, dapur gitu lah. Siapa bilang? Berarti, perempuan-perempuan menganut metode jaman baheula pingitan yg harus legowo menerima takdirnya sebagai perempuan lemah berbasis tak berdaya, nelangsa, tiada berteman, serta selalu terpinggirkan. Mungkin, itu teori jaman Siti Nurbaya habis tamat SMA langsung menikah dg pilihan kedua orang tuanya. Mungkin, teori-teori perempuan-perempuan Jawa yg selalu tertindas, lemah, tak berdaya, lesu, menerima nasib saja buat di rumah. Apa memang sudah begitu takdirnya perempuan-perempuan? Bukan..perempuan Jawa saja, terkadang perempuan Sunda, perempuan Banten, perempuan Sumatera, perempuan Kalimantan, perempuan Sulawesi, perempuan Papua, perempuan Ambon, perempuan Bali, perempuan Bangka Belitung, perempuan Korea, perempuan Jepang sekalipun harus menerima takdirnya sebagai perempuan baik-baik yg lemah, tertindas, terpinggirkan, tak berdaya, lesu, letih, lunglai, kurang menerima kemajuan,dan persepsi kelemahan-kelemahan tentang perempuan yg lainnya. Apa memang benar ya?

Hai..sudah 2014, bung.!! Masa, apa-apa harus ada intimidasi terhadap perempuan-perempuan yg ingin maju ke depan. Masa, harus ada kesenjangan sosial antara perempuan yg tertindas, serta laki-laki yg terlihat kokoh, kuat, tegas,dan gentleman? Masa, apa-apa harus ada perbedaan derajat antara lelaki yg ditugaskan sebagai pemimpin wanita, jadi wanita harus terlihat tunduk, patuh, apa-apa harus menerima nasibnya yg tertindas. Hai..hai..hai coba ditelaah lagi, bung? Bagian mana perempuan-perempuan harus terlihat tertindas dan lemah? Bagian mana perempuan-perempuan harus selalu merasa di bawah derajatnya dg laki-laki yg berjiwa pemimpin dan patriot? Apa harus perempuan-perempuan terlihat lemah, merana, sengsara, tertindas, terpinggirkan, dan tak berdaya? Masih jaman ya generalisasi antara laki-laki dan perempuan? Ada gitu kesenjangan antara laki-laki yg terlihat gagah berani dengan perempuan yg terlihat lemah? Apa bedanya? Di mananya?

Menurut penganut teori jaman baheula di mana Indonesia belum merdeka dari para penjajah Belanda dan Jepang, mungkin masih tabu ya melihat perempuan-perempuan bisa bekerja di luar rumah, sementara tugasnya laki-laki jantan serta gentleman disikat oleh kaum perempuan-perempuan yg bisa bekerja banting tulang menjadi sopir angkot, direktur bank, wartawan, bahkan pernah presiden Ibu Megawati Soekarno jg dianggap tabu oleh masyarakat Indonesia, karena pernah memimpin negara Indonesia selama beberapa tahun, aku tidak tahu sampai berapa tahunnya. Hai..buka mata dan buka hati kalian.!! Ini, jaman modern di mana ada persamaan derajat antara kaum adam dan kaum hawa,ya..nampaknya Indonesia adalah negara emansipasi kewanitaan, negara berkembang dg paham demokrasi. Ya..tidak ada yg tabu dan aneh lagi tentang kaum perempuan-perempuan yg bisa bekerja keras di luar rumah, bisa menggantikan peran lelaki. Ke mana laki-lakinya, dong? Masa, laki-laki harus merasa terkalahkan oleh status perempuan-perempuan pekerja keras di kantor dan di Departemen Pendidikan? Tidak kalah seperti gambaran itu.!! Status laki-laki tetap berada di atas paling terdepan maju, dan buktinya presiden Bp. SBY sekarang lelaki, pemimpin perusahaan BUMN didominasi oleh laki-laki, pemimpin bank dikepalai oleh laki-laki, pemimpin pabrik diketuai oleh laki-laki, pemimpin perusahaan swasta dipimpin oleh banyaknya laki-laki, pemimpin notaris dihuni oleh laki-laki, pemimpin kepolisian dipimpin oleh laki-laki,serta kepala pemimpin-pemimpin sebuah televisi negeri,& televisi swasta (contoh:Trans7 dan TransTV) Bp. Chairul Tanjung adalah pimpinan laki-laki. Semua masih dikerubutin oleh kaum laki-laki, kok. Masih sama seperti dulu waktu Presiden Ir. Soekarno memimpin negara Indonesia hingga merdeka. 

Yg aku takutkan itu Indonesia tidak merasa merdeka dan merasa terkekang oleh westernisasi, karena pengaruh pendatang-pendatang dari luar negeri, ya..misal pendatang-pendatang dari Korea, Jepang, China, Belanda, German, Italy, Singapura, New York, Hongkong, Brasil, Inggris, Prancis, Australia. Sejujurnya, ada suatu kewajiban harus orang-orang pendatang dari luar negeri ya..harus bisa membantu orang-orang di negara Indonesia sampai berhasil membentuk negara Indonesia maju, terdepan, sukses, dan berprestasi di mata dunia. Tidak ada lagi hal-hal menyangkut kemiskinan, penyakit busung lapar, penyakit depresi, pengemis, maling,dan keluhan-keluhan tidak enak lainnya tentang Indonesia dan lebih menyeramkan keluhan Indonesia tentang terorisme besar-besaran yg dulu banget mengancam Jakarta di gedung GW. Warriot. Entah, apa maksudnya terorisme dari Arab secara langsung meluncur ke Jakarta buat menghancurkan gedung GW. Warriot. Ada angin buruk apa ya terorisme dari Arab yg membenci negara Indonesia? Padahal, orang-orang Arab, Pakistan, India mereka seolah-olah merasa termarginalkan sendiri oleh sesama pendatang di sana, dan mereka tinggal menetap di Indonesia malahan betah serta nyaman di Indonesia. Mungkin, ada persaingan antara orang-orang mereka (Arab, India, Pakistan, etc), mungkin ada syirik di hati mereka. I dont know, and only God have know them. Forget about that.!! God only know everything in this world.


Yg aku harapkan satu, yaitu : ''..Indonesia harus bisa maju, terdepan,sukses, dan mencetak harapan Indonesia agar selalu berprestasi di mata dunia.'' Tidak ada lagi kesenjangan sosial antara kaum perempuan dan kaum laki-laki yg jantan, gentleman, berjiwa pemimpin. Tidak ada lagi berita-berita tentang kemiskinan yg menderita hingga rakyat-rakyatnya mati kelaparan. Tidak ada lagi berita-berita tentang pemerkosaan lalu pembunuhan buat perempuan-perempuan melawan takdirnya. Tidak ada lagi orang-orang di Indonesia tertular bahaya free seks, bahaya narkoba, dan bahaya miras (minuman keras) yg mengancam jiwa-jiwa Indonesia hingga jutaan korban meninggal dunia gara-gara hal tersebut. Tidak ada lagi berita-berita keburukan tentang bahaya terorisme makan uang-uang rakyat, serta bahaya pemboman gedung Jakarta yg mengancam seluruh Indonesia. Indonesia harus maju, harus bangkit, harus sukses, harus mencetak nama-nama harum, harus bisa mencetak prestasi lebih byk lagi buat masyarakat Indonesia agar harum nama Indonesia di mata dunia. Amiin. Moga, doa-doa dariku dan seluruh rakyat Indonesia seluruhnya bisa terkabul dan terlaksana. Amiin Ya Rabbal Alamin. Merdeka Indonesia.!! Garuda di dadaku.!!
From : Suara hati rakyat Indonesia.~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar