Senin, 17 Februari 2014

Kisah Lelaki Sederhana Jogjakarta.

Kisah Lelaki Sederhana Jogjakarta.




Ada suatu alkisah hiduplah seorang lelaki baik hati, dia berasal dari Jogjakarta. Laki-laki itu hidup merantau ke kota metropolitan Jakarta yg keras lagi sangar. Setiap ada pergaulan, lelaki Jogja ini bergaul dg banyaknya suku bangsa di Indonesia, ada Batak, Aceh, Padang, Palembang, Bengkulu, Lampung, Banten, Betawi, Kalimantan, Ambon, Sunda, Jawa, mereka selalu berbicara frontal serba keras nadanya, entahlah mereka ada saing-saingan demi mendapatkan 1 bintang di hati mereka. Bintang di langit yg susah digapai, bintang yg menjulang tinggi dg merendah hati, bintang yg memang terlihat indah namun susah dimiliki. Mungkin, hanya lelaki baik hati yg bisa menggapai bintang itu. Bintang yg ada kaitan erat dg pekerjaan mereka di kantor. Kita tak pernah tahu yg namanya bintang di langit itu didapatkan erat dari ketulusan hati, dan usaha keras manusia. Entahlah, ada sikut-menyikut apa dalam pergaulan laki-laki Jogja ini, ya..sikut wanita yg konon katanya wanita dan berjodoh itu ada hubungannya dg kenaikan jabatan di kantornya. Ya..jodoh ada hubungannya dg rezeki yg tidak terlihat secara kasat mata. Ada istilah; ''..Setiap pergaulan laki-laki memang keras, karna ada persaingan antara wanita, harta, tahta, dan jabatan. Siapa yg kuat pertahanannya, dia pasti yg menang.''

Lelaki Jogja yg pekerja keras itu memang cerdas, berhati baik, ikhlas, legowo, penuh dg ketulusan. Laki-laki Jogja yg penurut apa kata kedua orang tuanya. Laki-laki Jogja yg terlihat lembek, padahal keras kepala demi pekerjaan yg didapatnya dari merantau keras di Jakarta. Laki-laki tangguh yg berasal dari Jogjakarta. Ada yg lucu dari perjalanan hidupnya, dia bertemu dg kakek2 tua nampak uban di rambutnya. Kakek2 itu menegurnya dg lirih penuh makna.

''Cu, hendak ke mana kamu?.''
''Mencari makan, kek?. Kakek, mau ikut sy ga?.''
''Oh..bolehlah, cu?. Asalkan, tidak memberatkan kamu ya.''
''Ga masalah, kek.''

Mereka berdua asyik bercengkerama di warung makan. Saking, asyiknya mereka sampai lupa waktu di mana mereka berada. Karna, makin lapar, makin asyik topik pembicaraannya. Hingga, akhirnya kakek itu menanyakan sesuatu.

''Cu, umur kamu sudah berapa sekarang?.''
''26 tahun, kek.''
''Oh, sudah menikah?. Mana isterinya, kok ga dibawa jalan-jalan?.''
''Belum beristeri, kek. Lagi cari jodoh. Ya, jodoh ga ke mana.''
''Atuh, diburu jodohnya, dikejar jgn sampai lolos. Jgn menunda-nunda jodoh, ntar jabatannya ga naik-naik jg ketunda jg, karna sering melama-lamai sesuatu hal. Harus diburu, dikejar, dicari, jgn menunggu. Ntar, ga kebagian.''
''Iya, ya kek. Harusnya, sy ga usah mengulur-ngulur waktu ttg jodoh sy. Karna, cinta mati itu harus didapatkan, digenggam erat, ga usah nuntut macam-macam lagi, karna jadi wanita saja sudah susah bila berumah tangga, apalagi melahirkan susah yg tidak bisa diciptakan laki-laki jantan. Oke, kek, sy tetap berusaha mendapatkan terbaik apa kata sy, ga usah dengar apa omongan miring orang lain. Jodoh ga lari ke mana, ya..harus berusaha, manusia menentukan. Hee.''
''Iya, kakek doakan semoga kamu berhasil ya. Ga usah byk mencari lagi. Karna, mendapatkan 1 saja susah, terkadang butuh perjuangan berat. Kamu harus berusaha mendapatkan yg terbaik di sisi Allah, bukan di sisi manusia.''
''Oh, iya kek. Makasih.''

Begitulah percakapan antara kakek dan lelaki Jogjakarta itu. Mereka berhenti mengobrol di warung makan, karna lelaki Jogjakarta itu harus lembur malam hari demi uang dan pekerjaan beratnya. Percakapan yg memang simple namun ada makna yg dalam di balik cerita singkat tadi. Ambil pelajaran dari setiap peristiwa ya. Good luck, and keep move on at the future for the 1 woman, job, and jobdesk. 

Rabu, 12 Februari 2014

Aku diberi keberuntungan.

Aku diberi keberuntungan.


Aku adalah seorang gadis masih suci.
Aku sudah dimaafkan semuanya, mungkin tak dianggap lagi. 
Aku selalu didatangi kupu-kupu jantan gagah berani.
Yg mana selalu mengelilingi setiap kepergianku ke mana saja.
Yg mana kupu-kupu jantan nan gagah mendoakanku berhasil.

Aku tak merasa kaya.
Aku merasa anak dari kedua orang tua yg sederhana saja.
Aku cuma merendah hati saja biar mereka tak segan padaku.
Aku merasa jadi gadis sederhana yg tak menampilkan apapun.
Aku merasa biasa-biasa saja, tak memamerkan apapun.

Aku tahu kelemahanku.
Aku mengetahui kekuranganku.
Aku tak mau mereka tahu apa-apa tentangku.
Aku tak berani mengganggu mereka yg sombongnya, ampunan.
Aku segan, tak mau mendekati yg tak mau didekati olehku.

Karna, aku ini gadis sensitif, lemah, peka sama perasaan orang lain yg hendak menghakimiku. Maafkan, kesensitifanku ini.

Senin, 10 Februari 2014

Pertanda apakah ini?.

Pertanda apakah ini?.




Pertanda apakah ini?.

Sy tak tahu apa-apa.
Tiba-tiba kedatangan sebuah pertanda.
Pertanda sy akan segera naik derajat.
Entah, derajat apa yg naik di sisi Tuhan?. Apa itu pertanda?.

Sy tiba-tiba terdiam.
Di setiap pagi dan siangnya sy didatangi.
Ya..didatangi sebuah kupu-kupu gagah berani.
Mungkin, itu kupu-kupu jantan hendak mencari mangsa.

Mengapa kupu-kupu itu hinggap di kepala sy?.
Apa sy akan kedatangan sebuah keberuntungan besar.
Memang, sy berharap keajaiban dari dulu.
Berharap sebuah mukjizat benar adanya di kenyataan dunia.

Sy bingung tak menentu.
Setiap hari merasakan firasat.
Firasat sy bakal naik kelas karna ujian ini.
Mungkin, sy akan kedatangan pangeran baik hati.

Sy gundah gulana tak menentu.
Ada kalanya perempuan harus agresif.
Maksudnya..mengejar kepastian dr seorang lelaki pekerja keras.
Agar, tak merasa digantung tak keruan persoalannya.

Sy tak bisa tenang di setiap malam.
Sy susah tidur terlalu byk memikirkan; ''..Kpn sy dilamar?.''
Ya..dilamar pangeran tak perlu tampan, yg penting pekerja.
Kapan semua kebahagiaan itu terjadi pada sy ya?.

Sy selalu gelisah tak tentu arahnya ke mana.
Sy dirundungi persoalan yg sudah diketahui jawaban.
Ya..jawabannya sy harus segera menikah.
Agar, tak ada lagi laki-laki jahat berniat mengganggu kehidupan sy.

Sy bosan merasa sendiri.
Sy didera pertanyaan yg sudah ada jawaban.
Ya..jawabannya sy harus segera naik derajat ke pelaminan.
Dg lelaki mencintai kekurangan sy,dan menerima kelemahan sy.

Sy selalu menunggu..menunggu..dan menunggu.
Menunggu kepastian dari seorang pangeran tak tampan.
Menunggu keputusan yg baik dari seorang lelaki pekerja keras.
Menunggu,dan berharap agar mimpi segera menjadi kenyataan indah.

Terimakasih tuk pangeran yg setia, baik hati, tak macem-macem,& pekerja keras yg mau mencintai kekurangan sy.
Tuhan, kabulkan cita-cita sy agar segera menikah. Amiin. 


Minggu, 09 Februari 2014

Rain Bring Miracle.

RAIN BRING MIRACLE 




Hujan Bawa Keajaiban

Aku suka suara alunan hujan.
Hujan, datang dg alunan melodi yg merdu.
Hujan, mereka bisa turun ke dunia dg barisan yg rapi.
Hujan, mereka bisa bernyanyi dg merdu membawa keajaiban.

Aku suka air hujan yg deras.
Ketika, air hujan turun ke bumi sangat meluluhkan hatiku.
Ketika, air hujan datang membasahi bumi pasti itu pertanda.
Pertanda aku merindukan air hujan datang ke bumi.

Hujan, aku tahu turunnya air hujan sangat syahdu.
Hujan, aku merasakan tiap dentingan air hujan jatuh perlahan. 
Hujan, aku merindukan kasih sayangmu menghidupi tanaman.
Hujan, aku ingin kamu selalu memberi kasih sayang pada bumi.

Terima kasih hujan, karenamu semua tanaman hidup.
Terima kasih hujan, karenamu seluruh perairan tak dangkal.
Terima kasih hujan, karenamu aku bisa mandi, minum, makan.
Terima kasih hujan, karenamu seluruh bumi dan manusia merasa senang.