Rabu, 04 Juni 2014

Jangan Ada Janda Di Antara Kita.

Pembicaraan Hangat :
''...Jangan Ada Janda Di Antara Kita.''
'Para Janda-Janda Auranya Telah Musnah'


''Memang benar bagi yg sudah janda auranya telah hilang ditelan bumi?.'' ''Apa benar janda itu dipersulit rezekinya oleh mantan suami terdekat?.'' ''Apa janda-janda sudah putus asa dan merasa dikucilkan banyak orang yg memakinya sebagai janda (perempuan-perempuan turun mesin yg tak laku lagi)?.'' ''Adakah janda depresi lalu bunuh diri setelah ditinggal mantan suaminya?.'' ''Adakah janda-janda yg rezekinya seret, tidak diterima kerja di mana-mana lagi?.'' Apa benar semua itu?. Persepsi janda memang sangat ''angker'' di mata masyarakat umum. Janda terkenal sadis, mandul, tidak menarik, tidak ada kelebihan, tidak ada yg dibanggain, serba cacat (berkekurangan). Janda-janda zaman sekarang susah mengais rezeki di ibukota Jakarta, jangankan ibukota, di Provinsi Banten, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Solo, Aceh, Lampung, Kalimantan, Medan, Bali, Papua, Ambon, Nusa Tenggara, ada banyak janda-janda yg putus asa lalu bunuh diri ditelan bumi, entah jasadnya hilang ke mana (tidak diterima bumi, tidak diterima akhirat), mungkin jasad janda-janda yg sudah meninggal dunia hilang bagaikan arwah gentayangan tidak menyentuh bumi. Lebih menderitanya lagi para janda-janda yg tinggal di daerah Sumatera jg mengalami nasib yg sama. Ada kasus di televisi : ''Byk janda di Bandar Lampung, korbannya dibunuh oleh mantan suami, lalu dikubur dalam sumur.'' Berarti janda-janda yg terlihat tersenyum sebenarnya menderita seumur hidup karena disiksa mantan suami sendiri. Mungkin, ini ulah para janda-janda sendiri yg menikah salah pilihan, atau menikah buru-buru yg salah mencintai orang, akhirnya nasib buruk menimpa harus mati di tangan para mantan mantan suami sendiri. Sungguh sial nasib para janda-janda yg hidupnya luntang-lantung tak tahu arah dan tujuan, ingin menyendiri, ingin mengakhiri hidup, setelah itu salah langkah dg mengambil jalan bunuh diri (meninggal di pohon toge). Sungguh miris nasib janda-janda di seluruh dunia. 

''Memang benar bagi yg sudah janda auranya telah hilang ditelan bumi?.'' Janda atau istilah kasarnya perempuan-perempuan turun mesin yg tak laku, kadaluarsa masa reproduksi ini memang sangat santer seantero dunia. Status janda itu memang terkenal rawan, berbahaya, siap resiko kematian mengancam seketika. Siapa sih yg siap jadi janda?. Jawaban: ''Tidak ada!.'' Semua perempuan di dunia ini tidak ada yg siap jadi janda yg menderita, tak mengerti harus bagaimana, tak paham harus melangkah ke mana setelah rezekinya mandeg begitu saja. Memang, status janda-janda terkenal tidak mampu untuk reproduksi lagi, tidak tahan lama cintanya, tidak indah bungkusan kulit luarnya. Istilah janda di sini memang tidak tabu lagi, karena janda-janda yg menderita itu sangat rawan kecelakaan, bahkan banyak janda tewas terbunuh, faktornya: kecelakaan maut di jalan raya, ditikam pisau oleh mantan suami, dibunuh tak wajar oleh pesuruh gelap mantan suami. Adakah janda-janda lain yg matinya tak wajar?. Apa memang para janda tidak disukai Allah keberadaan di muka bumi ini?. Akankah janda-janda menderita seumur hidup (tak laku bertahun-tahun s/d nenek-nenek hingga ajal menjemputnya)?. Hanya Tuhan yg mengetahui semua itu.

''Apa benar janda itu dipersulit rezekinya oleh mantan suami terdekat?.'' Bagi janda-janda yg dibenci oleh mantan suami, harus mawas diri, karena kalian diawasi mantan suami, terlebih mantan suami yg pendendam ingin kalian tak hidup lagi itu sangat berbahaya. Waspada dengan status kalian. Janda itu tidak elegan, tidak cantik, tidak menarik, tidak ada kelebihan, tidak ada yg dibanggain, tidak ada yg bisa dipamerin (janda-janda terkenal cacat mental, cacat pikiran, cacat hati). Janda yg dipersulit rezeki oleh mantan suami, akhirnya rezeki mereka mandeg, terhenti begitu saja, kemungkinan ada banyak penyebab: 1. ada faktor pikiran perempuan setelah menikah lalu bercerai akan menyusut sehingga tidak bisa berlogika tajam selayaknya yg masih perawan. 2. ada faktor kulit perempuan setelah menikah lalu bercerai akan mengendur sehingga mudah terserang penyakit lemas, letih, lunglai, tak bertenaga, mudah capek, mudah tertidur, terlebih bisa ''peyot'' seumur hidup. 3. ada faktor perasaan para janda-janda itu merasa dikucilkan, tidak menarik, tidak cantik, tidak bohai, tidak mempesona, auranya redup, kurang singset, apalagi ada yg merasa banyak kekurangan dibandingi kelebihan yg ada. Haiii....... janda-janda, sadarlah bahwa kalian telah salah jalan, salah mencintai orang, lebih tepatnya salah melangkah dg orang yg serba salah. Haiii....... janda-janda, sadarlah bahwa kalian dulu tidak bisa menjaga perasaan suami sehingga status kalian berpisah harus melulu bertengkar dg mantan suami dan mulut berbusa-busa mengutuk para mantan suami adalah jelek, binal, nakal, tengil, tak tahu diri, dll. Haiii....... janda-janda, sadarlah bahwa kalian itu hina, tidak ada mulia di mata Tuhan. Semua status ''janda'' itu memang terkenal naif, tak tahu diri, serba bimbang, serba ragu, serba bingung tidak tahu arah dan tujuan. Sadarlah, janda itu tak lebihnya dari sampah masyarakat yg mengganggu banyak pihak.

''Apa janda-janda sudah putus asa dan merasa dikucilkan banyak orang yg memakinya sebagai janda (perempuan-perempuan turun mesin yg tak laku lagi)?.'' Janda yg merasa hina, dan tak tahu harus melangkah ke mana, serba bingung harus bagaimana, dan bimbang mengapa bisa menjadi janda mutlak yg tak bisa apa-apa. Sadarlah, bahwa kalian janda yg ''habis diisap buang oleh mantan suami.''. Sadarlah bahwa kalian janda yg ''turun mesin entah mandul, mengidap penyakit kanker ovarium membatu.'' Sadarlah janda yg ''hatinya membatu bagaikan karang mengikis kulit yg mengendur''. Semua janda yg putus asa pasti merasa diabaikan, dikucilkan, bahkan dipisahkan dari yg masih gadis-gadis, apa mungkin status janda sehina itu. Janda yg tidak bisa laku lagi, tidak bisa apa-apa di rumah, dan lebih hinanya tidak bisa merawat suami setelah itu suami diambil orang lain. Kesalahan ada pada kalian (janda-janda), kalian yg salah memilih, salah melangkah pada lelaki hina, salah memutuskan lelaki sebagai orang yg kalian anggap bagus, ternyata busuk di belakang kalian. Apakah status janda sehina itu?. Apakah status janda senaif itu?. Apakah status janda seburuk itu?. Salahkan janda-janda yg beredar.

''Adakah janda depresi lalu bunuh diri setelah ditinggal mantan suaminya?.'' Janda-janda yg ditinggal mantan suami karena mantan suaminya sendiri tak betah oleh tingkah lakunya, mungkin mantan-mantan suami kalian jengah, merasa bosan, merasa tak lagi diperhatikan, merasa tidak dirawat lagi, merasa tidak bisa memiliki lagi. Entahlah, pikiran laki-laki yg simple itu ternyata bisa rumit setelah rumah tangga hancur berantakan bak ''kapal pecah di siang bolong.'' Entahlah, hati laki-laki yg lembut bisa pecah begitu saja setelah rumah tangga porak-poranda hancur memusnah bak ''sepatu menganga rusak.'' Entahlah, raga laki-laki yg kekar bisa loyo setelah rumah tangga kacau membingar bak ''guci memecah dunia.'' Janda yg setelah ditinggalkan mantan suami ada kemungkinan bunuh diri karena patah hati merasa ''balonku pecah tak bisa kupegang erat-erat.'' Janda-janda yg tak merasa hidup lagi apa harus sehina itu ingin bunuh diri di pohon angker layaknya beringin tuna wicara yg membawa kematian para janda-janda, akhirnya mereka jadi arwah gentayangan kuntilanak. Janda yg hina harus menahan penyakit kotor seperti: ''HIV AIDS, HERPES, bahkan narnia kanker ovarium yg membunuh mereka hilang begitu saja.'' Begitu banyak janda depresi mengambil jalan yg salah, yaitu bunuh diri di jembatan gantung, atau bunuh diri di pohon beringin toge.

''Adakah janda-janda yg rezekinya seret, tidak diterima kerja di mana-mana lagi?.'' Aduh, jadi janda itu tidak mengerti apa-apa, tidak bisa apa-apa, tidak tahu harus hidup bagaimana ke depannya. Karena pikiran mereka saja sudah buntu, menyusut, bahkan pikiran mati akal yg tak tahu harus berbuat apa, harus bagaimana, harus mengapa. Makanya, rezeki para janda pada seret, tidak diterima di mana-mana, karena: 1. cara bicara janda-janda yg beredar tiap hari itu sangat ngelantur, kacau, tidak beraturan, entah galau mau cari uang ke mana lagi (rezeki buntu), entah gelisah tidak bisa punya penghasilan lagi, entah ragu tidak tahu jalan lagi. 2. cara berlagak janda-janda saja sudah kelihatan SGM (Sinting, Gila, Murung). mereka sangat terlihat kacau, berantakan, tak mengerti mau ke mana. 3. cara keyakinan janda-janda yg kotor itu sudah plin-plan pendirian, tak tahu harus apa, tak tahu harus bagaimana, tak tahu harus menjadi apa, dsb. Jadi, mengertilah semua janda itu memang kacau, berantakan, tidak sopan, dll. 
Sekian pembahasan tentang janda-janda yg mati kutu, hilang akal, semua omongannya jadi kacau, tidak terarah, tidak beraturan lagi, bahkan mati rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar